MY FOLLOWER YANG CUTE, CANTIK DAN COMEL. Terima kasih kerana follow (^_^)

~WARNING : THIS SITE CONTENT MORE PHOTOS LEAST WORDS INCLUDE CURRENT ISSUES SUCH AS ISLAMIC, MOTIVATION, CONTROVERSY, SENSITIVE ISSUES, POLITICAL, SECRET, SOCIAL, EDUCATION and PERSONAL MATTER~

Thursday, December 26, 2019

PENGHAPUSAN ETNIK MUSLIM UYGHUR XINJIANG




Muslim Uighur dan perlakuan Cina terhadap mereka, yang perlu Anda ketahui

Hak atas fotoGETTY IMAGES
Image captionSeorang Muslim Uighur mengumandangkan azan di Xinjiang dalam foto tahun 2008.
Cina dihujani berbagai kritik dari masyarakat dunia atas perlakuan mereka yang dianggap menindas sejumlah besar warga suku Uighur, kelompok minoritas Muslim negeri itu, antara lain dengan menahan mereka di kamp-kamp khusus.
Pada Agustus 2018, sebuah komite PBB mendapat laporan bahwa hingga satu juta warga Uighur dan kelompok Muslim lainnya ditahan di wilayah Xinjiang barat, dan di sana mereka menjalani apa yang disebut program 'reedukasi, atau 'pendidikan ulang'.

  • Pemerintah Cina membantah tudingan kelompok-kelompok HAM itu. Pada saat yang sama, ada semakin banyak bukti pengawasan opresif terhadap orang-orang yang tinggal di Xinjiang.
Berikut sejumlah hal yang perlu Anda ketahui tentang suku Uighur, kelompok minoritas Islam di Cina.

Siapa orang Uighur?

Mereka adalah kaum Muslimin yang beretnis Turki, jumlahnya di Cina sekitar 11 juta orang. Sebagian besar bermukim di bagian barat negeri itu.

Di mana Xinjiang?

Provinsi dengan mayoritas suku Uighur ini terletak di ujung barat Cina, dan merupakan wilayah terbesar di negeri itu. Sebagai daerah otonom -setidaknya secara teori- Xinjiang memiliki semacam pemerintahan sendiri, yang agak jauh dari kendali Beijing. Muslim Uighur mencakup setengah dari sekitar 26 juta penduduk di wilayah ini.
A Uyghur family pray at the grave of a loved one - 2016Hak atas fotoGETTY IMAGES
Image captionSebuah keluarga Uighur berdoa di makam keluarga, dalam peristiwa tahun 2016.

Apa yang terjadi pada orang-orang di Xinjiang?

Menurut Human Rights Watch, suku Uighur khususnya, dipantau secara sangat ketat. Mereka harus memberikan sampel biometrik dan DNA. Dilaporkan terjadi penangkapan terhadap mereka yang memiliki kerabat di 26 negara yang dianggap 'sensitif'. Dan hingga satu juta orang telah ditahan.
Kelompok-kelompok HAM mengatakan orang-orang di kamp-kamp itu dipaksa belajar bahasa Mandarin dan diarahkan untuk mengecam, bahkan meninggalkan keyakinan iman mereka.

Apa yang telah dipelajari BBC?

Sejumlah mantan tahanan mengatakan kepada kami tentang penyiksaan fisik maupun psikologis yang mereka alami di kamp-kamp penahanan. Seluruh keluarga mereka lenyap, dan mereka mengatakan bahwa para tahanan disiksa secara fisik dan mental. Kami juga melihat bukti dari berlangungnya pengawasan nyaris total terhadap warga Muslim di Xinjiang.
Uighur women protest against the detention of their relatives on a street in Urumqi, the capital of Xinjiang region, on 7 July 2009.Hak atas fotoGETTY IMAGES
Image captionPerempuan-perempuan Uighur memprotes penahanan kerabat mereka di Urumqi, Xinjiang, pada 2009.

Bagaimana dengan kekerasan warga Uighur?

Sejumlah serangan teroris terjadi selama dekade terakhir, dan pemerintah menuding separatis di Xinjiang dan sekitarnya adalah pelakunya. Sekitar 200 orang -sebagian besar warga suku Han- tewas dalam kerusuhan di Urumqi, ibukota di sana, pada tahun 2009.
Lalu pada Februari 2017, terjadi serangan penikaman yang menewaskan lima orang, yang disusul penggrebekan besar-besaran oleh pemerintah CIna terhadap apa yang mereka sebut sebagai kaum ekstremis dan separatis.

Apa kata Cina?

Mereka menyangkal adanya kamp penahanan khusus tetapi mengatakan orang-orang di Xinjiang itu mendapatkan 'pelatihan kejuruan'. Seorang pejabat tinggi di Xinjiang mengatakan wilayah itu menghadapi ancaman 'tiga kekuatan jahat': terorisme, ekstremisme dan separatisme.

Apa yang dilakukan dunia?

Kecaman internasional semakin meningkat tentang perlakuan Cina terhadap Muslim Uighur. Tetapi, belum ada negara yang mengambil tindakan apa pun selain mengeluarkan pernyataan kritis.


























'Open-air prison'

China's actions in Xinjiang have been fiercely condemned by countries around the world, including in the United States, where lawmakers introduced draft legislation called the Uyghur Human Rights Policy Act on Thursday.
"Credible reports found that family members of Uyghurs living outside of China had gone missing inside China, that Chinese authorities were pressuring those outside the country to return, and that individuals were being arbitrarily detained in large numbers," lawmakers wrote.
According to the US State Department, Chinese authorities have indefinitely detained at least 800,000 Uyghur, ethnic Kazakhs and other Muslim minorities since April 2017.
"The pervasive surveillance in place across Xinjiang today has been frequently described as an 'open-air prison,'" Assistant Secretary of State Scott Busby said on December 4th while testifying before Congress.
Beijing has had a long and fractious history with Xinjiang, a massive, nominally autonomous region in the far west of the country that is home to a relatively small population of around 22 million in a nation of 1.4 billion people.
The predominately Muslim Uyghurs, who are ethnically distinct from the country's majority ethnic group, the Han Chinese, form the majority in Xinjiang, where they account for just under half of the total population.
Uyghurs have likened China's campaign against their people to a form of "cultural genocide," with former internment camp detainees describing forced lessons in Communist Party propaganda and region-wide bans on Uyghur culture and traditions.


No comments:

Post a Comment